GURAH BANDUNG - PENELITIAN GURAH

GURAH BANDUNG - PENELITIAN GURAH

Gurah Panggilan Cimahi
Kang ian. HP/WA. 081286931218 - 086945306500
PIN.BB. D72E11CF

Penelitian GURAH

Gurah oleh Prof. dr. Soepomo Soekardono, Sp. THT-KL(K)
GURAH MAMPU ATASI RINOSINUSITIS KRONIS

Prof. dr. Soepomo Soekardono, Sp. THT-KL(K) pada hari ini, Selasa 6 Desember 2005 bertempat di Balai Senat mengucapkan Pidato Pengukuhan selaku Guru Besar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok pada Fakultas Kedokteran UGM.
Dalam pidato berjudul Rinosinusitis Kronis Ditinjau Dari Pengobatan Modern dan Tradisional Di Indonesia Khususnya Di Yogyakarta Prof. Soedomo mengatakan bahwa di Indonesia khususnya Yogyakarta ramai dengan pengobatan alternative dan tradisional untuk berbagai macam penyakit jasmani dan rohani. Satu diantaranya yang sedang ramai dikunjungi masyarakat atau bahkan para selebritis (penyanyi lagu Pop atau Dangdut), peserta Tilawatil, para pejabat sipil atau militer, pesinden yang ingin menjernihkan suaranya atau menyembuhkan penyakit hidung dan tenggorok dengan apa yang disebut Gurah.
Guru besar kelahiran Magetan, 27 Juli 1940 ini mengemukakan, Gurah dalam bahasa Jawa berarti membersihkan dan yang dibersihkan adalah hidung dan tenggorok. Cara gurah ini pertama kali diperkenalkan oleh Marzuki tahun 1900 di Giriloyo, Wukirsari, Imogiri Bantul. Menurut Kiai Hisyam dari Imogiri Bantul, bahan yang dipakai untuk pengobatan gurah tersebut adalah akar pohon srigunggu yang basah lalu dikeringkan selanjutnya digilas sampai keluar busa, kemudian disaring dengan kain bersih sampai cairan yang diperoleh jernih lalu ditambah dengan air masak. Cara pengobatan dengan tanaman srigunggu selain digunakan akar, juga digunakan daun dan batangnya untuk dibuat ekstrak atau kapsul untuk diminum, ungkap Prof. Soedomo.
Menurut Ketua Program Spesialis Ilmu Kesehatan THT-KL UGM, gurah membuktikan dengan jelas mengurangi keluarnya ingus dan frekuensi bersin pada hari kedua setelah digurah, sedangkan pada hari kesepuluh mulai berkurang efeknya. Penelitian pada rhinitis khronis dengan memakai gurah, menunjukkan bahwa sesudah digurah transport mukosilia melambat disbanding sebelum digurah dari hari kedua sampai hari kesepuluh, yang berarti sebenarnya merugikan, ujar Prof. Soedomo..
Penelitian terhadap pemakaian gurah tersebut, lanjut Prof. Soedomo, untuk menilai (evaluasi) pengaruh gurah terhadap simtom dan gejala rhinitis (rinosinusitis) kronis yang menunjukkan adanya pengurangan simtom dan gejala antara lain banyaknya ingus, frekuensi bersin dan keluhan tersumbat. Akan tetapi pada penelitian tersebut dijumpai beberapa komplikasi antara lain tuber kataralis, otitis media, rinosinusitis akut berat, tonsilofa-ringitis akut dan peritonsilitis akut, terang ayah dua putra ini..
Dari pidatonya tersebut, Ketua Pania Audit Medik RS. Dr. Sardjito ini menjelaskan sementara ini dapat dikatakan bahwa gurah dapat mengatasi keluhan, gejala dan penyebab rinosinusitis kronis. Tetapi masih diperlukan pemurnian kandungan zat berkhasiat di dalam tanaman srigunggu dan diuji klinis maupun eksperimental dengan mengikuti kaidah Ilmu Farmasi dan Ilmu Kedokteran, tukas suami dari dr. Retno Hastuti ini..
Penyakit rinitis atau rinosinusitis kronis, merupakan penyakit yang perlu diperhatikan dan diatasi dengan seksama mengingat komplikasinya, sulit menyembuhkannya dan memerlukan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu, penanganannya sebaiknya ditinjau dari aspek pengobatan modern dan tradisional dengan mengingat batasan-batasannya masing-masing, ujar Penasehat Pengurus IDI Cabang Sleman DIY ini. (Humas UGM).


https://ugm.ac.id/id/berita/1042-gurah..mampu.atasi.rinosinusitis.kronis

TENTANG GURAH

PENDAHULUAN
GURAH termasuk tradisi klasik (TRADISIONAL) tempo dulu, yaitu suatu teknis pembersihan atau ngoroki (Jw) SALURAN PERNAPASAN (mulai dari sekitar paru-paru, tenggorokan, rongga hidung dan rongga mulut) dari hal-hal yang biasa mengendap, menyumbat maupun yang mengotori di saluran itu
Dari beberapa literatur yang tercatat dalam sejarah, banyak yang menyebutkan bahwa Gurah pertama kali berasal dari Yogyakarta, tepatnya dari suatu daerah yang berada di dekat makam raja-raja Mataram di Imogiri. Asal-muasal waktunya sekitar tahun 1900 M (awal abad 19)
MANFAAT GURAH
1. Menjadikan Suara Jernih Dan Merdu
Sangat cocok untuk : qari'-qari'ah, guru, khatib, MC, dalang, pesinden, penyanyi dan lain-lain
2. Mengeluarkan Nikotin Dan Alkohol
Membantu bagi yang ingin berhenti dari kebiasaan merokok maupun minum minuman beralkohol
3. Pencegahan Dan Pengobatan Terhadap Gangguan Kesehatan
Namun dalam hal ini, hanya sebatas gangguan yang ada pada saluran pernapasan (seperti : TBC/paru-paru, segala batuk, sesak napas, sering berdahak, radang tenggorokan, pusing kepala/migren, flu/pilek, sinusitis dan polip). Selebihnya itu, tidak
CARA/PROSESI GURAH
1. Ditempat khusus berupa dipan/bale, posisi awal ”pasien” BERBARING santai sebentar, dan dapat dipersilahkan BERDOA sebagai persiapan
2. ”Dokter” Gurah MENETESKAN ramuan Gurah (yang berasal dari bahan-bahan Alami) ke rongga hidung yang kemudian pelan-pelan masuk membasahi saluran pernapasan hingga sekitar paru-paru
3. Ramuan hanya dalam hitungan detik akan bereaksi MENCAIRKAN endapan, sumbatan maupun kotoran pada saluran pernapasan
4. Syaraf bereaksi menegang untuk mendorong secara ”pelan-pelan namun pasti” MENGELUARKAN endapan, sumbatan maupun kotoran pada saluran pernapasan
5. Posisi ”pasien” bergerak mengambil posisi TENGKURAP sehingga endapan, sumbatan maupun kotoran akan keluar dengan sendirinya melalui MULUT dan LUBANG hidung, dibuang/diarahkan pada tempat PENAMPUNG yang telah disediakan
6. Proses Gurah berlangsung dengan posisi badan tengkurap, santai/rileks dikarenakan biasanya proses pembersihan ini membutuhkan waktu antara 45 MENIT hingga 60 MENIT (1 jam), tergantung dari sedikit-banyaknya endapan, sumbatan yang mengotori saluran pernapasan
7. Terakhir, sebagai penuntasan ke kamar mandi/kran air yang telah disediakan, membasuh MUKA dan BERKUMUR, sehingga kondisi badan, -khususnya- muka akan nampak kembali SEGAR
Catatan penting !!!
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan selama prosesi Gurah, yaitu :
1. Selama ”pasien” tengkurap dalam prosesi ini HARUS TENANG, yang artinya TIDAK BOLEH MELUDAH-LUDAH, SISI ataupun GOEK-GOEK (Jw). Hal ini dimaksudkan agar kotoran Gurah keluar dengan sendirinya melalui MULUT dan LUBANG hidung, meskipun alirannya terkesan pelan
2. ”Pasien” cukup santai dengan mulut NGOMPLONG (Jw), mata TIDAK TERPEJAM dan TIDAK BOLEH TIDUR agar muka tidak bengap ketika selesai prosesinya nanti
3. TIDAK PERLU PANIK ketika pernapasan hanya dapat MELALUI MULUT. Hal ini terjadi karena hidung akan terasa penuh oleh sumbatan kotoran yang keluar. Namun tidak perlu khawatir karena nanti akan kembali PLONG lagi setelah prosesi Gurah selesai
Kemungkinan-kemungkinan !!!
Dikatakan kemungkinan karena hal ini dapat terjadi ataupun tidak, setiap ”pasien” bisa berbeda. Kemungkinan itu adalah :
1. BERSIN terus-menerus. Biasanya terjadi karena hidung peka terhadap ramuan Gurah, atau dikarenakan sebelumnya ”pasien” memang sudah dalam keadaan terkena flu/pilek. Hal ini tidak berbahaya, bahkan prosesi Gurah akan lebih cepat selesainya
2. MUNTAH. Hal ini terjadi biasanya karena sebelumnya ”pasien” sudah tidak enak badan ataupun masuk angin. Atau juga dapat dikarenakan jijik melihat kotoran Gurah yang keluar. Terkadang tidak jijik dengan yang milik sendiri, tetapi jijik terhadap kotoran Gurah ”pasien” lain yang kebetulan saja bersamaan
SYARAT UNTUK ”PASIEN” GURAH
1. DEWASA namun TIDAK RENTA
Untuk ”pasien” Gurah minimal sudah usia remaja. Kira-kira SMP kelas 3 sudah memenuhi syarat, sehingga dalam hal ini untuk bayi dan anak-anak jelas belum boleh di proses Gurah.
Begitu juga untuk usia renta sebaiknya juga jangan. Apalagi fisik sudah nampak melemah, malah dapat membahayakan
2. NIAT dan BERANI
Meski tidak menakutkan, Gurah tetap berhubungan dengan keberanian yang setiap orang pasti berbeda. Sehingga, karena hal inilah yang akan memutuskan setiap orang : ”Niat atau tidak” untuk Gurah
3. SABAR dan TIDAK JIJIK
Karena prosesi Gurah rata-rata hampir 1 jam, maka ”pasien” harus sabar. Begitu juga dengan rasa jijik harus dihilangkan
4. MEMUNGKINKAN PROSES
A. Memungkinkan secara TEKNIS. Pada prinsipnya ”pasien” harus MAMPU/TAHAN untuk TENGKURAP selama kurang lebih 1 jam.
B. Memungkinkan secara KEADAAN. Ini bersifat kasuistik, yaitu pada ”pasien” TIDAK ADA GANGGUAN KESEHATAN seperti : asma berat, tidak epilepsi (ayan), tidak sehabis operasi besar, tidak hamil, tidak bungkuk (mungkin karena renta) serta tidak tergesa-gesa waktunya
Kesimpulan Syarat !!!
Syarat ini bersifat HARUS/MUTLAK. Sehingga ketika tidak memungkinkan untuk diproses Gurah, memang tidak boleh dipaksakan, agar tidak MEMBAHAYAKAN kondisi yang memang sejak awal ingin diusahakan agar membaik (bersih dan sehat). Alternatifnya adalah KAPSUL GURAH (-yang akan dijelaskan selanjutnya-)
PANTANGAN SETELAH GURAH
1. ”Pantangan” Umum
Sebenarnya secara UMUM tidak ada istilah pantangan SERIUS setelah proses Gurah. Hanya saja dalam waktu 1 (satu) hari, bagi semua ”pasien” baik yang memiliki gangguan/keluhan kesehatan maupun tidak, SEBAIKNYA tidak MINUM ES. Biasanya ketika MINUM ES memang terasa ”NYES!”, tetapi pada hari berikutnya dapat terserang rasa PERIH DITENGGOROKAN
2. ”Pantangan” Khusus
Secara khusus-pun yang namanya pantangan oleh ”Dokter” Gurah sering disampaikan menjadi sebatas SARAN/ANJURAN. Hal ini-pun biasanya berhubungan dengan GANGGUAN, KELUHAN atau KONDISI kesehatan SEBELUMNYA, misalnya :
A. ”Pasien” yang sebelumnya hobby minum es, sementara niat Gurah dikarenakan gangguan kesehatan flu/pilek, maka ”Dokter” Gurah disamping yang 1 (satu) hari tadi, juga MENYARANKAN untuk tidak minum es lagi untuk hari-hari selanjutnya
B. ”Pasien” yang sesak napas, dan menurut keterangannya adalah seorang perokok, maka ”Dokter” Gurah MENYARANKAN untuk tidak merokok lagi pada hari-hari selanjutnya. Seperti itu saja …
Tetapi kalau tidak ada gangguan/keluhan yang serius, sementara daya tahan tubuh kuat terhadap es dan rokok, maka mau hoby keduanya, silahkan saja …
Khusus bagi yang Gurah karena berniat untuk suara (qari'-qari'ah, guru, khatib, MC, dalang, dll), maka ada beberapa hal yang dapat membuat suara awet (tahan lama) tetap jernih, yaitu :
MENGURANGI konsumsi :
a. Es dan air kulkas
b. Makanan yang berminyak
c. Makanan pedas/sambal
d. Makanan terlalu panas
Paling tidak dalam rangkanya, misalkan ingin MENGULANG Gurah lagi dalam jarak waktu lebih lama
MENGULANG GURAH
Pertanyaan yang sering disampaikan :
1. Apa Gurah WAJIB mengulang?
2. Kapan Gurah HARUS mengulang?
3. BERAPA JARAK waktu Gurah, misal harus mengulang?
Sebenarya tidak ada ”aturan” baku yang menyatakan bahwa Gurah harus mengulang ataupun tidak. Maka, agar lebih mudah memahami, kita akan menggunakan istilah MENYAPU LANTAI, karena prinsip Gurah adalah ”BERSIH-BERSIH” juga
Ketika pagi hari kita menyapu lantai, keadaannya pasti menjadi bersih. Namun selama waktu seharian pasti ada kemungkinan terkena debu-debu dan sampah-sampah yang dapat membuat lantai kotor lagi
Gurah juga demikian. Memang setelah proses Gurah, saluran pernapasan menjadi BERSIH, namun selama kita masih bernapas, maka kemungkinan akan TERBENTUK ENDAPAN BARU, SUMBATAN BARU yang mengotori pada saluran pernapasan TETAP AKAN MUNGKIN
Nah, dalam teori Ilmu Gurah sering disebutkan, bahwa endapan dan sumbatan-sumbatan baru yang biasa mengotori saluran pernapasan berasal dari beberapa hal, yaitu :
1. MAKANAN berminyak
Untuk makanan hanya makanan yang mengandung minyak (minyak goreng), karena minyak bersifat lekat apalagi minyak yang tidak jernih
2. MINUMAN es
Kalau sudah terserang flu dan berdahak, dinginnya es dapat mempercepat berkembangnya virus flu, sehingga sumbatan pernapasan semakin berlebih
3. KEBIASAAN merokok
Nikotin yang setiap saat dihisap masuk tubuh dan mengendap di sekitar paru-paru
4. LINGKUNGAN/Kondisi Udara
Asap, debu dan polusi udara yang lain setiap hari sangat berpengaruh
Untuk point 1-3 terkadang kita dapat mengusahakan untuk mengurangi atau menghentikan, namun untuk point 4 sering kangelan (Jw). Karena sering kali lingkungan dan kondisi udara itu berhubungan dengan pekerjaan, seperti : bengkel, pabrik tepung, amplas mebel, transportasi, dan lain sebagainya
Maka dari beberapa pengantar ini, bahwa PENGULANGAN GURAH memunculkan beberapa pernyataan, yaitu :
1. Gurah Untuk Pencegahan/Kesehatan
Maka hal ini berlaku untuk yang 4 point tadi. Kalau dengan 4 point ini kita dekat/sering konsumsi, artinya terbentuknya endapan baru juga akan lebih cepat. Dalam hal ini untuk Pengulangan Gurah rata-rata dalam waktu 1 tahun 2-3 kali Gurah sudah baik
2. Gurah Untuk Pengobatan Gangguan Kesehatan
Dalam hal pengobatan kita berharap 1 kali Gurah sudah sembuh/membaik. Insya Allah. Tetapi misal dirasa kurang tuntas, maka dalam hal ini untuk pengulangannya dalam jarak waktu 1 bulan 1 kali hingga 3 kali (3 bulan berturut-turut) dan selebihnya rata-rata 3 bulan 1 kali. Ini ikhtiarnya …
3. Gurah Untuk Suara
Untuk ”pasien” Gurah yang meniatkan suara, pengulangan gurah rata-rata 3 bulan 1 kali sudah cukup bagus/baik
BIAYA GURAH
Nah, kalau soal biaya diberbagai daerah memang bervariasi. Masing-masing ”Dokter” Gurah tentu memiliki kebijakan sendiri-sendiri dalam menentukan tarif. Apalagi kalau prakteknya memenggunakan jasa periklanan (koran dan radio), pasti biayanya agak mahalan. Kalau sampai menggunakan jasa periklanan, biasanya praktek Gurah ini dijadikan pekerjaan tetap, meski mungkin juga ditambah praktek keahlian yang lain; semisal akupuntur, refleksi, obat herbal dan lain-lain
Namun biaya juga ada yang sekedarnya, tidak memasang tarif. Hal ini biasanya pada seseorang yang memiliki Ilmu Gurah, namun tidak untuk pekerjaan, hanya kalau ada yang minta ingin di Gurah, dilayani
Tetapi untuk sekedar gambaran di daerah sekelas Jakarta, Tangerang, Depok, Bandung, Semarang dan Solo biaya Gurah ada yang mencapai Rp 100.000,- s/d 200.000,-. Kalau di daerah Kabupaten antara Rp 50.000- s/d Rp 100.000,-
* Panggilan : Rp. 150.000,-

Demikian, semoga bermanfaat …
Info.Hub. Kang Ian. Telp/WA. 081286931218 atau 085945306500
Pin Bbm. D72E11CF


ORDER SEKARANG JUGA
Komentar
Silahkan, saya ga nggigit !